29 Desember 2008

Tikus masuk Bakso

Sekitar 500 tukang bakso, yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bakso se-Jabotabek, berdemonstrasi di depan pintu gerbang stasiun Trans TV, Jakarta Selatan, 12 Januari 2006. Mereka memprotes penayangan segmen “bakso tikus” pada 31 Desember 2005. Selain itu, para tukang bakso juga sudah menyiapkan 15 truk dengan massa dari Tangerang dan Bekasi untuk “menyerbu” Trans TV. Untungnya, berkat pendekatan persuasif dari pihak Trans TV, rencana itu akhirnya dibatalkan.

Secara kaidah jurnalistik, sebenarnya tidak ada yang salah dengan liputan factual itu, yang narasumbernya jelas dan dibuat secara berimbang. Namun, tukang bakso merasa berang, karena omzet penjualan mereka –yang sudah merosot sejak merebaknya laporan tentang bakso dengan bahan pengawet formalin—makin ambruk dengan ramainya isu “bakso tikus.”

Tekanan dari massa pedagang bakso dengan bisnis terkait (penjual daging sapi, bakmi, dan sebagainya) menghasilkan kesepakatan, di mana pihak Trans TV setuju untuk menghentikan penayangan segmen “bakso tikus” tersebut. Selama dua minggu sesudahnya, Trans TV juga menayangkan sejumlah event yang diselenggarakan oleh para tukang bakso, untuk menunjukkan bahwa banyak tukang bakso yang membuat bakso secara “benar.” Selain itu, diadakan kampanye makan bakso bersama di gedung Trans TV dan di Bandung. Namun, di luar itu, Trans TV tidak memberi kompensasi apapun dalam bentuk uang kepada para tukang bakso.
***
dikutip dari blog pak jaiz

0 comments:

 

blogger templates | Make Money Online